Apa itu Off page SEO? off page SEO itu, singkatnya, semua strategi yang kita lakukan di luar website untuk meningkatkan peringkat dan otoritas situs di mesin pencari.
Banyak orang yang awalnya berpikir SEO itu cuma soal optimasi halaman atau konten di website sendiri atau bisa di sebut dengan on page SEO, padahal strategi di luar website (off-page) juga punya dampak besar, bahkan bisa dibilang krusial buat membangun reputasi dan kredibilitas di mata mesin pencari seperti Google.
Off Page SEO
Jadi, bayangkan off page SEO seperti kesan yang kita bangun di dunia luar. Semakin banyak website lain yang mereferensikan atau “mengakui” website kita sebagai sumber yang berkualitas, maka Google akan lebih percaya bahwa website kita memang layak untuk di-ranking tinggi.
Nah, berikut adalah beberapa contoh strategi off page SEO yang efektif:
1. Backlinking
Backlink itu ibarat rekomendasi dari website lain ke website kita. Bayangkan ada situs dengan otoritas tinggi, seperti situs berita besar, yang menautkan artikel kita. Itu memberi sinyal kuat ke Google bahwa konten kita layak. Tapi ingat, kualitas backlink jauh lebih penting daripada kuantitas. Satu backlink dari situs berkualitas lebih baik daripada banyak backlink dari situs-situs spammy atau berkualitas rendah.
Contoh: Misalnya, kamu punya artikel tentang “Tips Memulai Bisnis Online” dan artikel itu di-referensi oleh situs besar seperti Kompas atau Detik. Itu akan memberikan dampak positif besar pada SEO situsmu.
2. Guest Posting
Guest posting atau menulis di blog orang lain adalah salah satu cara mendapatkan backlink sekaligus membangun reputasi di niche kita. Dengan guest posting, kita bisa menulis artikel di situs lain yang memiliki audiens serupa, lalu biasanya bisa menambahkan link balik ke website kita sendiri.
Contoh: Katakanlah kamu punya situs tentang kesehatan, dan kamu menulis artikel tamu di blog kesehatan yang lebih besar. Kamu bisa menambahkan link ke artikel yang relevan di situs kamu, dan ini meningkatkan exposure sekaligus membantu SEO off-page.
3. Brand Mentions
Kadang, nggak harus selalu dalam bentuk backlink. Brand mention, atau penyebutan nama brand atau website kita di situs lain, juga bisa memberikan nilai tambah. Mesin pencari juga memperhatikan seberapa sering nama brand kita disebut di luar sana dan di konteks apa.
Contoh: Kalau ada artikel dari website lain yang membahas “SEO Cerdas” sebagai contoh agency SEO, meskipun tanpa link, ini tetap memberi Google sinyal bahwa SEO Cerdas itu brand yang kredibel.
4. Social Media Marketing
Walaupun Google bilang social media nggak langsung mempengaruhi ranking, tapi kegiatan ini tetap penting. Bagikan konten website di media sosial untuk menjangkau audiens lebih luas.
Semakin sering konten kita di-share, semakin tinggi kemungkinan konten tersebut diakses dan, mungkin, mendapat backlink dari orang lain.
Contoh: Kalau kamu mem-posting artikel di LinkedIn dan mendapatkan banyak engagement, beberapa pembaca bisa saja menuliskan ulang atau menautkan artikel tersebut di website mereka.
5. Influencer Marketing
Bekerja sama dengan influencer atau tokoh terkenal di niche kita bisa membantu meningkatkan kepercayaan brand di mata audiens yang lebih luas. Influencer bisa mempromosikan website kita, atau bahkan mengarahkan backlink yang berkualitas.
Contoh: Kamu memiliki situs e-commerce yang menjual produk ramah lingkungan. Bekerja sama dengan influencer yang juga mengusung tema keberlanjutan bisa membantu membangun kepercayaan, dan audiens influencer tersebut bisa saja tertarik untuk menautkan konten kita di website atau blog mereka.
6. Forum dan Komentar
Menyediakan komentar yang informatif di forum atau blog terkait bisa juga jadi strategi off page, asalkan dilakukan dengan bijak (bukan spam). Forum seperti Quora, Reddit, atau bahkan komunitas khusus bisa jadi tempat membangun otoritas dan, kadang, kita bisa menyisipkan link ke situs kita bila relevan.
Contoh: Jika ada pertanyaan di Quora tentang cara meningkatkan SEO, kamu bisa memberikan jawaban mendetail lalu menautkan artikel di blog kamu yang relevan. Tapi hati-hati, jangan sampai terlihat seperti spammer.
7. Directory Listings
Mendaftarkan website kita di direktori bisnis atau direktori yang relevan bisa menambah eksposur. Meski ini agak old-school, beberapa direktori berkualitas seperti Google My Business atau direktori lokal masih memberikan nilai plus.
Contoh: Misalnya kamu punya bisnis lokal di Jakarta, mendaftarkannya di Google My Business atau Yelp bisa membantu orang menemukan bisnismu dengan lebih mudah.
Akhir Kata
Intinya, off page SEO itu soal membangun kredibilitas dan “reputasi” di luar website kita sendiri. Semakin baik reputasi kita, semakin besar kesempatan untuk naik di halaman pertama Google.
Tapi ingat, proses off page SEO ini perlu waktu dan konsistensi. Fokuslah pada membangun hubungan dan membuat konten yang memang ingin di-share orang, daripada sekadar mencari backlink tanpa kualitas.
Jadi, mulai dari mana? Coba pilih satu atau dua strategi yang paling relevan, fokuslah di sana, lalu perlahan bangunlah langkah demi langkah. Off page SEO mungkin terasa seperti investasi jangka panjang, tapi hasilnya bisa sangat signifikan untuk jangka panjang.
Tinggalkan komentar